Pada mata kuliah Anatomi fisiologi manusia kali ini,
kami belajar tentang system imun dengan menggunakan sistim membuat mind map
untuk lebih memudahkan kami belajar. Cara ini biasa dilkukan ketika SMA Dan SMP
tetapi tidak masalah digunakan hingga jenjang perguruan tinggi karena
memudahkan untuk mengingat materi. Seperti ketika saya belajar membuat mind map
dulu semua anak sangat antusias dan tertarik hingga kelas menjadi gaduh,tetapi
keributan kami adalah ribut yang bermanfaat karena berisi diskusi tentang
materi dan debat tentang system imun pada pelajaran anatomi fisiologi manusia
ini sehingga dosen tidak masalah karena kami menjadi lebih aktif.
Bagi yang belum tahu apa itu Mind Map
(Peta Pikiran) dapat diartikan sebagai suatu
cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas atau
informasi lainnya dalam bentuk diagram radial-hierarkis non-linier. Mind Map
pada umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam
bentuk kata kunci, gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat
dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien.
Mind Map digagas dan dikembangkan
oleh Tony Buzan, seorang psikolog Inggris, yang
meyakini bahwa penggunaan Mind Map tidak hanya mampu melejitkan proses memori
tetapi juga dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan menganalisis,
dengan mengoptimalkan fungsi belahan otak. Mind Map dapat mengubah informasi
menjadi pengetahuan, wawasan dan tindakan. Informasi yang disajikan fokus pada
bagian-bagian penting, dan dapat mendorong orang untuk mengeksplorasi dan
mengelaborasinya lebih jauh.
Kami belajar sistem imun menggunakan mind map dengan cara membuat gambar bagan bagan tentang sistem imun yang kosong pada papan tulis lalu satu persatu dari kami menempelka kertas yang telah di print yang merupakan isi dari bagan bagan tersebut dan kami diminta menempelkannya pada papan tulis dengan urutan yang sesuai.
Dengan
mind map kami jadi lebih mudah mempelajari materi pelajaran yang banyak, hal
hal yang kami pelajari dari system imun ada banyak sekali. Ternyata materi ini
sangat bermanfaat dan menarik jika kita bias memahaminya. Inti dari hal yang
kai pelajari dari system imun ini bahwa adalah
sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadapinfeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan
terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.[1]
Kemampuan sistem kekebalan untuk
membedakan komponen sel tubuh dari
komponen patogen asing akan menopang amanat yang diembannya guna
merespon infeksi patogen - baik yang berkembang biak di dalam sel
tubuh (intraselular) seperti misalnya virus, maupun yang berkembang biak di
luar sel tubuh (ekstraselular) - sebelum berkembang menjadipenyakit.
Meskipun demikian, sistem
kekebalan mempunyai sisi yang kurang menguntungkan. Pada proses peradangan, penderita dapat merasa tidak nyaman oleh karena efek samping yang dapat ditimbulkan sifat toksik senyawa organik yangdikeluarkan sepanjang proses perlawanan berlangsung.[2]
Barikade awal pertahanan terhadap organisme asing adalah jaringan terluar dari tubuh yaitu kulit, yang memiliki banyak seltermasuk makrofaga dan neutrofil yang siap melumat organisme lain pada saat terjadi penetrasi pada permukaan kulit, dengan tidak dilengkapi oleh antibodi.[1] Barikade yang kedua adalah kekebalan tiruan
Walaupun sistem pada kedua
barikade mempunyai fungsi yang sama, terdapat beberapa perbedaan yang mencolok,
antara lain :
sistem
kekebalan tiruan tidak dapat terpicu secepat sistem
kekebalan turunan
sistem
kekebalan tiruan hanya merespon imunogen tertentu, sedangkan sistem yang lain
merespon nyaris seluruh antigen.
sistem
kekebalan tiruan menunjukkan kemampuan untuk "mengingat" imunogen
penyebab infeksi dan reaksi
yang lebih cepat saat terpapar lagi dengan infeksi yang sama. Sistem kekebalan
turunan tidak menunjukkan bakat immunological memory.[2]
Fungsi
System Imun
•
Penangkal “ benda” asing yang masuk ke dalam tubuh.
•
Untuk keseimbanagn fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh
yang telah tua.
•
Sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta
menghancurkannya.
Sistem
imun tidak dapat dibentuk dalam waktu yang singkat. Respon imun tubuh alamiah
terhadap serangan pathogen baru akan muncul dalam waktu 24 jam.
Kebanyakan
pathogen yang ada di sekitar kita sulit masuk ke dalam tubuh akibat adanya
mekanisme pertahanan tubuh secara alami.
Terdapat
4 mekanisme pertahanan tubuh alami terhadap pathogen yang akan masuk
kedalam tubuh, yaitu pertahanan fisik, mekanik, kimia, dan biologis.
Pertahanan
Fisik
Kulit
memberikan penghalang fisik bagi jalan masuknya pathogen ke dalam tubuh.
Lapisan luar sel-sel kulit mati yang keras mengandung keratin dan sangat
sedikit air, sehingga pertumbuhan pathogen menjadi terhambat. Contoh zat yang
menghambat pertumbuhan bakteri :
• Air
Mata : Kelenjar lakrimal mensekresi air mata, yang melarutkan dan mencuci
mikroorganisme dan bahan kimia penyebab iritasi mata
• Sebum
( Minyak ) : sSebum diekskresikan oleh kelenjar sebaceous, mengandung asam
lemak yang memiliki aksi antimikrobal.
• Mukus :
Hasil ekskresi sel-sel goblet yang terdapat di sepanjang saluran pernapasan.
Mukus merupakan cairan lender yang lengket sehingga dapat memerangkap pathogen
yang berasal dari udara.
Pertahanan
Mekanik
•
Rambut Hidung : Berfungsi sebagi filter udara yang melewati saluran
hidung. Bakteri dan partikel lain yang erperangkap di mucus akan diserap keluar
dari paru-paru oleh silia.
Pertahanan
Kimia
Air
mata, mucus, saliva, dan keringat semuanya mengandung zat kimia yang menghambat
pertumbuhan mikroorganisme. Biasanya ditemukan enzim Lisozim di anatar mereka.
Lisozim mengkatalis hidrolisis molekul dinding sel bakteri. Selain itu
ada asam hidroklorik yang terdapat pada cairan lambung membunuh sebagian besar
mikroorganisme yang masuk ke lambung.
Pertahanan
Biologis
Terdapat
populasi bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit dan membrane mukosa yang
menghambat pertumbuhan banyak bakteri pathogen. Mereka melindungi kita dengan
cara berkompetisi dengan bakteri pathogen dalam mendapatkan nutrient.
Pertahanan
tubuh oleh sel darah putih
Sel
darah putih berfungsi sebagai perthanan tubuh terhadap patogen. Terdapat lima
jenis sel darah putih yang terdapat di sumsum tulang. Sel darah putih tersebut
adalah neutrofil, eosinofil, basofil, monosit dan limfosit.
• Neutrofil memiliki
ciri nucleus berlobus, dan merupakan sel darah putih terbesar. Netrofil
memiliki fungsi fagositosis yaitu menelan mikroorganisme dan sisa-sisa sel
mati.
• Eosinofil memilikin
peranan dalam reaksi alergi.
• Basofil dapat
melepaskan senyawa kimia seperti histaminyang menyebabkan reaksi inflamasi.
• Monosit akan
berkembang menjadi makrofag yang juga berfungsi fagositosis.
• Limfosit terdiri
atas 2 jenis sel yaitu Limfosit B dan Limfosit T. Limfosit B berpera dalam
antibody-mediated immunity sementara Limfosit T berperan dalam cell-mediated
immunity.
Neutrofil
dan Limfosit menyusun 90% dari sel darah putih dalam tubuh, dan sisanya 10%
disusun oleh monosit, eusinofil, dan basofil.
Respon Imun
Respon
Imun Non-Spesifik
Ketika
tubuh terluka karena tergores, terpotong, terbakar, atau diserang oleh pathogen
yang berhasil menembus pertahanan tubuh, tubuh akan menghasilkan respon imun
non-spesifik.
• Inflamasi :
Pembengkakan jaringan merupakan reaksi cepat terhadap kerusakan jaringan.
Inflamasi sanagt berguna sebagai perthanan tubuh, sebab reaksi tersebut
mencegah penyebaran infeksi ke jaringan lain dan mempercepat proses
penyembuhan.
• Fagositosis :
Sel darah putih menelan pathogen, membawanya ke dalam vakuola yang ada di
sitoplasma sel tersebut, lalu dicerna dengan enzim litik.
Respon
Imun Spesifik
Antibody-Mediated
Immunity
Antibosy
akan menyerang bakteri atau virus sebelem pathogen tersebut masuk ke dalam sel
tubuh. Antibody dihasilkan oleh limfosit B dan teraktivasi bila mengenali
antigen yang terdapat pada permukaan sel pathogen, dengan bantuan sel limfosit
T. terdapat 3 jenis sel limfosit B yaitu
• Sel
B plasma : Mensekresikan antibody ke system sirkulasi tubuh. Setiap antibody
sifatnya spesifik terhadap satu antigen patogenik.
• Sel
B memori : Sel yang deprogram untuk mengingat suatu antigen yang spesifik dan
akan merespon dengan sangat cepat bila terjadi infeksi kedua.
• Sel
B pembelah : Berfungsi untuk menghasilkan lebih banyak lagi sel-sel limfosit B.
Apabila
suatu masuk dalam tubuh dan mampu melewati pelindung lapis pertama dan
kedua pada sistem pertahanan alami, misal sel limfosit B dan sel limfosit T
yang memiliki reseptor antigen A akan membelah dan berdiferensiasi. Hasil
pembelahan dan diferensiasi tersebut akan membentuk dua klon. Klon pertama
menghasilkan sel-sel efektor,sedangkan klon kedua menghasilkan sel-sel
memori.
Apabila
kemudian antibodi menang melawan antigen mak morang tersebut akan sehat dan
memiliki sel memori untuk melawan antigen yang sama di waktu yang akan datang.
Oleh karena itu, jika suatu saat orang tersebut dimasuki oleh antigen (kuman)
berjenis sama, tubuh orang tersebut akan mengaktifkan sel-sel memori yang telah
terbentuk sebelumnya. Waktu untuk menanggapi dan melawan kuman tersebut
cenderung lebih pendek di bandingkan respons pertahanan primer. Hal ini disebut respons
pertahanan sekunder.
Cell-Mediated
Immunity
Imunitas
yang diperantarai sel, melibatkan sel dalam menyerang organism asing.
Terdapat 3 jenis sel T.
• Sel
T pembantu : Membantu atau mengontrol komponen respon imun spesifik lainnya.
Mengaktivasi makrofag untuk segera bersiap memfagosit pathogen dan sisa-sisa
sel.
• Sel
T pembuluh : Menyerang sel tubuh yang terinfeksi dan sel-sel pathogen yang
relative besar secara langsung.
• Sel
T supresor : Berfungsi untuk menurunkan dan menghentikan respon imun. Mekanisme
tersebut diperlukan ketika respon imun sudah mulai lebih dari yang diperlukan,
atau ketika infeksi sudah berhasil diatasi.
Pencegahan
penyakit
Kekebalan
Tubuh
Pertahanan
pasif merupakan pertahanan yang diberikan kepada individu dan bersifat
sementara. Prtahanan ini diberikan kepada tubuh yang sakit untuk melawan
antigen yang sudah ada. Dalam pertahanan pasif tubuh tidak membentuk antibodi
karena menerima antibodi yang sudah jadi.
Pertahanan
aktif merupakan pertahanan yang menyebabkan tubuh membentuk antibodi,
misalnya melalui pemberian vaksin ke dalam tubuh yang sehat. Vaksin berperan
sebagai antigen yang akan memacu tubuh membentuk antibodi guna melawan antigen
tersebut. Dengan demikian tubuh aktif membentuk pertahanan yang ditimbulkan
disebut pertahanan aktif.
Vaksinasi adalah
pemberian vaksin kedalam tubuh
seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Penyakit
System Imun :
– Lupus eritematosus sistemik
– Miastenia gravis
– Penyakit Graves
– Tiroiditis Hashimoto
– Pemfigus
– Artritis rematoid
– Skleroderma
– Anemia pernisiosa
– Lupus eritematosus sistemik
– Miastenia gravis
– Penyakit Graves
– Tiroiditis Hashimoto
– Pemfigus
– Artritis rematoid
– Skleroderma
– Anemia pernisiosa
Antibiotika adalah
segolongan senyawa, baik alami maupun
sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan
antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun
dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga
digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman.
Berdasarkan
sifatnya antibiotik dibagi menjadi dua:
1.
Antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat
destruktif terhadap bakteri.
2.
Antibiotik yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja
menghambat pertumbuhan atau multiplikasi bakteri.
berikut adalah komik sederhana untuk memudahkan kita memahami mekanisme kerja sistem imun di tubuh kita
Itulah cerita singkat saya tentang apa itu sistem imun,bagaimana mekanismenya serta cerita pengalaman saya belajar dengan cara menggunakan mind map. Cara ini memudahkan kita menghafal materi dan cara ini patut untuk dicoba. Sekian dari saya jika ada salah kata saya mohon maaf dan terimakasih karena telah membaca tulisan saya, semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat. Terimakasih :D
Link Sumber: